Rabu, 06 Oktober 2010

Potret TKI

Dengan harapan memperbaiki nasib, Saprianto (54) dan Risky (20) berangkat ke Malaysia secara illegal lewat bantuan seorang agen perkebunan Malaysia. Lima bulan tidak dibayar, bermodal nekat mereka memutuskan untuk melarikan diri, 10 hari berjalan kaki di rimba belantara perbatasan Malaysia-Indonesia, 2 hari merakit menyusuri sungai Embaloh yang penuh riam dan arus deras, kehabisan makan dan bertahan hanya dengan minum air. Potret tragis tenaga kerja Indonesia.

Saprianto (54) asal Teluk Batang, bekerja ke Malaysia dengan harapan dapat mengumpulkan uang untuk anak keduanya yang baru menyelesaikan bangku SMA tahun ini dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.

Risky (20) asal Pontianak, sempat terjatuh dan terbentur kepalanya dalam perjalanan selama 10 hari menembus belantara Malaysia-Indonesia. Tidak banyak bicara, syok dan demam tinggi akibat kelelahan dan infeksi dari luka di kedua kakinya yang membengkak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar